Pengertian Arsitektur Vernakular
Pengertian Arsitektur Vernakular - Vernakular berasal dari bahasa
latin (vernaculus) yang berarti asli
(native). Maka vernakular arsiektur dapat
diartikan sebagai arsitektur asli yang dibangun oleh masyarakat setempat. Paul
Oliver dalam bukunya Ensikolopedia arsitektur vernakular menjabarkan bahwa arsitektur
vernakular konteks dengan lingkungan sumber daya setempat yang dibangun oleh
suatu masyarakat dengan menggunakan teknologi sederhana untuk memenuhi
kebutuhan karakteristik yang mengakomodasi nilai ekonomi dan tatanan budaya
masyarakat dari masyarakat tersebut. (M. Arifin. ST ,2010).
Menurut Turan dalam buku Vernacular
Architecture, Arsitektur Vernakular adalah arsitektur yang tumbuh dan
berkembang dari arsitektur rakyat yang lahir dari masyarakat etnik dan
berjangkar pada tradisi etnik, serta dibangun oleh tukang berdasarkan
pengalaman (trial and error), menggunakan teknik dan material lokal
serta merupakan jawaban atas setting lingkungan tempat bangunan tersebut berada
dan selalu membuka untuk terjadinya transformasi. (Nina Vidya, 2011 : Minggu 01
Mei).
(Amos Rapoport (1969) dalam Nina
Vidya) dalam bukunya 'House, Form and Culture', mengartikan arsitektur
vernakular sebagai 'folk tradition'. Pada klasifikasi folk tradition
ia menempatkan dua kelompok: kelompok arsitektur primitif dan arsitektur
vernakular. Rapoport kemudian mengidentifikasi lanjut bahwa jenis arsitektur
vernakular yang ada dapat dipisahkan sebagai vernakular-tradisional dan
vernakular-modern. Terjadinya bentuk-bentuk atau model vernakular disebabkan
oleh enam faktor yang dikenal sebagai modifying factor diantaranya
adalah :
a. Faktor
Bahan
b. Metode
Konstruksi
c. Faktor
Teknologi
d. Faktor
Iklim.
e. Pemilihan
Lahan
f. Faktor
sosial-budaya
Menurut Romo Manguwijaya arsitektur
vernakular itu adalah pengejawentahan yang jujur dari tata cara kehidupan
masyarakat dan merupakan cerminan sejarah dari suatu tempat.
Walaupun
demikian, karena arsitektur vernakular berada di luar tradisi akademik,
banyak orang beranggapan arsitektur
vernakular kurang bersifat ilmiah. Hal
ini dibantah oleh Hassan Fathy, dalam
karyanya Natural Energy and Vernacular
Architecture (1986), “...
walau arsitektur vernakular berkembang secara intuitif dalam waktu yang
panjang, dasarnya sebenarnya sangat ilmiah dengan konsep yang sahih. Arsitektur
vernakular berkembang melalui begitu banyak eksperimen serta
pengalaman-pengalaman dari para
pembangunnya yang terus menerus menggunakan apa yang dianggap baik dan membuang
hal-hal yang buruk .” (Salmon Priaji Martana, Juli 2006: 62)
Beberapa pendapat diatas dapat
disimpulkan bahwa Arsitektur vernakular adalah suatu karya arsitektur yang
tumbuh dari arsitektur rakyat dengan segala macam tradisi dan mengoptimalkan
atau memanfaatkan potensi-potensi lokal secara trial and error oleh rakyat itu sendiri. Misalnya
material,teknologi, pengetahuan, dan sebagainya. Dikarenakan arsitektur
vernakular sangat mengoptimalkan potensi atau budaya lokal, maka suatu bangunan
yang berkonsep vernakular sangat mempertimbangkan kelestarian lingkungan
sehingga juga bersifat sustainable
architecture.
Ciri - Ciri Arsitektur Vernakular
Ciri-ciri
arsitektur vernakular yang ada di Indonesia adalah :
a. Sebagian besar rumah vernakular Indonesia
menggunakan struktur rangka tiang kayu atau tipe rumah panggung sebagai upaya
adaptasi dengan iklim dan geografi, menggunakan sistem sambungan tarik dan
tekan (sistem pen) tanpa menggunakan paku dan sistem cros-log foundation (balok kayu yang saling tumpang tindih secara
horizontal.
b. Tiang bangunan mempunyai alas batu. Tiang
tidak ditanam didalam tanah, melainkan beralas batu sehingga lebih fleksibel
ketika ada guncangan atau gempa.
c. Lantai bangunan didukung oleh tiang dan
balok kayu yang saling mengikat satu sama lain, biasanya tanpa menggunakan
paku.
d. Pemanjangan bubungan atap seringkali
dibuat lekukkan sehingga menimbulkan daya tarik estetis. Dominasi atap tampak
pada keseluruhan bangunan . Proporsi atap lebih besar dari pada badan dan kaki (bagian bawah)
bangunan. Selain itu itu atap pelana (saddle
roof) lebih umum digunakan.
e. Memiliki ornamen pada dinding penutup
atap (gable end) yang menyimbolkan
status sosial, kekuasaan dan karakteristik budaya.
f. Menggunakan bahan yang alami dan teknik
konstruksi yang sederhana dengan cara menyusun tiang dan balok. Untuk kemudahan
pemasangan, seringkali tiang dan balok disambung di tanah sebelum diletakkan di
atas batu pondasi.
g. Menggunakan sambungan pasak.
Posting Komentar untuk "Pengertian Arsitektur Vernakular"